Thanks to
1. Achmad Kurniawan
2. M Vath Allam
3. Naylu Alifi Noor
4. Avis
5. Jegong
29 Mei 2010, Malam itu saya masih di kosnya temanku, saya tidur-tiduran di kasurnya temanku sambil membaca buku tata cara sholat dalam hatiku, saya ingin sekali masuk Islam tapi otakku dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan seperti "kalau kamu masuk Islam, nanti kamu dijauhi temenmu" atau "Jadi Islam itu sulit, sholat 5 X sehari" atau "nanti tetanggamu merasa aneh kalu kamu masuk Islam" maupun "kalau nanti masuk Islam, nanti temen yang seiman sama kamu" itulah beberapa pertanyaan yang sering muncul otakku sehingga saya mengurungkan niatku untuk masuk Islam.
Kemudian temanku sedang melakukan sholat isak. saya pun melihat temanku melakukan gerakan sholat, saya ingin sekali sholat tapi saya tidak bisa melakukannya sebab saya bukan islam Setelah itu temanku sudah selesai sholat dan melipat sajadahnya. kemudian temanku bilang ke saya "Go.. aku pengen tanya ke kamu, tapi maav ya kalau pertanyaanku ini menyakiti hatimu, soalnya tadi saat sholat isak, ada suara yang menyuruh aku untuk tanya ini ke kamu" aku pun menjawab "iya.. gak papa kok Wa". Dia kemudian bertanya kepadaku "Go.. kenapa seh kamu gak masuk islam itu? "aku ngerti kamu gak masuk islam karena kamu masih ada pelajaran agama kan? (saat itu saya masih ada mata kuliah agama Katolik)" Saya menjawabnya sambil tertawa "hehehe... iya Wa, belum waktunya saya masuk Islam" dia menjawab "gara-gara pelajran agama aja kamu gak mau masuk Islam. Kamu sudah beljar banyak tentang Islam, belajar akidahnya, beljar sholat, belajar wudhu dll lewat buku. Sekarang misalnya kamu mati sekarang dalam keadaan Kristen, percuma yang kamu pelajari itu. kamu mati dalam keadaan Kristen, belum mengucapkan kalimat syahadat" mendengar perkataan temenku tadi mendadak saya tertegun dan tidak bisa menjawab pertanyaan temenku, badanku lemas. temenku kemudian bilang lagi "Maav ya Go.. cepetan masuk Islam sana jangan nunggu pelajaran agama".
saya pun termenung di atas kasur sambil menutup mata dan mengingat peristiwa-peristiwa dulu. Bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, Bermimpi tentang surga, bermimpi membaca syahadat. betapa beruntungnya diriku ini, Allah memberikan karunia yang begitu besar kepadaku yang jarang orang yang sudah lama memeluk Islam bermimpi tentang ini. Saya begitu malu kepadaNya, Dia menyanyangiku, Dia memperhatikan aku, Dia menjaga aku, Dia memberikan hikmah yang tak terhingga kepadaku tapi apa balasanku kepadaNya. Aku tahu Dia Maha Kaya, kita sebagai umatnya seharusnya malu karena kebaikanNya tapi kita membalasNya dengan perbuatan maksiat dan tidak mensyukurinya. Kita harus membalas kebaikanNya dengan berbuat baik. Kemudian hatiku menjerit dan mataku meneteskan air mata "Ya Allah... Aku cinta Engkau ya Allah, Aku cinta Engkau ya Allah. Cinta adalah pengorbanan, maka aku akan berkorban untukMu ya Allah. Engkau adalah Cinta Hakikiku". Lalu saya bangun dari tempat tidur dan memegang handphone dan menuliskan kalimat "kamu di mana?" dan saya forward ke 4 temanku. Ada yang pending smsnya, ada yang menjawab lagi dijalan, ada yang menjawab di kosnya temenku, dan yang terakir menjawab di kos.salah satu temanku yang menjawab kos langsung saya balas tanpa basa-basi "Mau gak jadi saksi syahadatku?". Awalnya dia takut soalnya dia merasa belum pantas buat jadi saksi, dia pun menyuruh aku menunggu sebentar karena dia mau menelepon gurunya.
setelah beberapa menit, pesan singkat mampir ke handphoneku "ayo... ke kosku. aku mau jadi saksi syahadatmu". saya pinjam sepeda motornya temenku dan pergi ke kosnya dia. Disana ternyata ada teman SMA ku yang lain yang siap menjadi saksi. vath kemudian berkata "Go... ikuti ucapanku ya?" aku mengangguk. "Asyhadu anla illahaillah, Waasyhadu anna muhammadarrasullah" aku menirukannya "Asyhadu anla illahaillah, Waasyhadu..." Saya lupa kalimat yang terakhir. (Sama persis dengan mimpi pertamaku). kemudian vath mengulangi lagi "Asyhadu anla illahaillah, Waasyhadu anna muhammadarrasullah" dan akhirnya saya bisa mengulangi ucapan tersebut "Asyhadu anla illahaillah, Waasyhadu anna muhammadarrasullah". kemudian vath memelukku dan mengucapkan "kamu sekarang saudaraku Go". Saya bersalaman dengan teman yang lain. "Go... udah sholat isak ta?" tanya vath. "Belum Vath..." balasku. "Ayo sholat jamaah sama aku, wudhu sana. Sudah ngerti caranya Wudhu ta?" "Gak ngerti vath... ajarin aku vath". Kemudian dia mengajarin aku wudhu dan kita pun sholat isak bersama-sama.
29 Mei 2010 jam setengah 9 malam saya mengucapkan kalimat syahadat dan sholat bersama. Indah sekali malam itu, hatiku tentram. Seperti menemukan sesuatu yang telah lama hilang. ya.. itulah keyakinanku yang telah lama hilang. Islam sudah di hatiku sejak kecil. aku lahir di dunia fana ini, kali pertama yang ku dengar adalah suara adzan dari kakekku. Islam telah mendarah daging di tubuhku sejak lama. Cintalah yang membuat aku masuk Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar