Rabu, 2 Juni 2010
4
hari setelah masuk Islam, hatiku kembali galau. Aku teringat dengan seorang
sahabat waktu putih abu-abu dulu. Sahabat yang selalu setia dengan ku, setia
menemaniku aku disaat suka maupun duka. Aku hanya bisa melihat dia lewat facebookku, sudah hampir 4 bulan ku tak
jumpa dirinya. Aku begitu rindu dengannya. Aku ingin sekali mengetahui
kabarnya, kesehatannya yang sering sakit pilek, kabar kedua orang tuanya, kabar
gurunya, kabar kuliahnya tapi aku hanya berdiam diri di kamarku. Percuma
rasanya sms dia, sms gak bakalan balas atau rasanya tidak seperti dulu saat
kita bercanda tertawa.
Aku
begitu rindu dengan sahabatku itu sehingga aku hanya dapat melihat facebooknya,
tapi setiap kali aku melihat facebook, justru sakit hati menjalar di hatiku.
Banyak comment dari para laki-laki yang bercanda tertawa dengannya. Pernah juga
ada seorang sahabatku yang satu fakultas denganku yang jatuh cinta dengan
sahabatku itu dan sempat mengungkapkan perasaannya ke dia. Tapi dia menolaknya.
Aku sering bertemu dengan teman satu fakultas denganku, aku begitu malu
dengannya. Dia selalu bertanya dengan sahabat karibku itu. Tapi aku menjawabnya
dengan kata tidak tahu, padahal sebenarnya aku tahu benar dengan jati dirinya.
Saat
aku memeluk agama Islam ini, hanya lewat sholatlah hatiku begitu tentram, damai
dan sejuk. Sehingga sakit hati itu kembali reda, aku begitu benci dengannya.
Dia tidak bisa menjaga hatinya terhadap cowok, jadi dia sering gonta-ganti
pacar. Sering facebookan dengan cowok, smsan sampai lupa kalau sudah beda
jenis. Tapi aku selalu sabar menghadapinya. Jika dia bisa menjaga hatinya, dia
tidak bakalan seperti ini. Cowok juga mempunyai hati seperti cewek
Pagi
hari tanggal 2 Juni aku pergi ke rumah seorang temanku. Aku hanya ingin
mengusir rasa galau di hatiku ini. Saat melakukan sholat maghrib jamaah,
kuteteskan air mata ini. Air mata bertetesan di lantai mesjid. Setelah sholat,
temanku berkata kepadaku “weh.. keren, sholat sampai nangis”. Dalam hatiku, aku
menangis karena masalah ini.
Sehabis
sholat kita kembali ke rumah, temanku membuka facebook dan aku membaringkan
badanku yang begitu berat menanggung beban ini. Beberapa menit kemudian temanku
berkata dengan keras “Go... Mawar dah jadian”. Aku kaget setengah mati, aku
segera melihat facebook temanku dan kulihat In realitionship.
Aku begitu tersentak kaget, aku tidak percaya dengan kalimat itu, aku segera
membuka facebook sahabatku itu dan kubaca beberapa teman yang comment memang
benar sahabatku sudah jadian. Dan dia jadian dengan teman satu fakultasnya.
Melihat
status itu, aku pun merebahkan badanku, kutatap langit-langit rumah. Aku terus
mengucapkan kata Alhamdulillah dan Subhanallah dalam hatiku untuk mengurangi
rasa sakit yang tiada tara ini.
Dulu
kita pernah berjanji untuk tidak pacaran sampai kita sudah lulus kuliah dan
mendapat pekerjaan, tapi dia melanggar janji itu. Dulu kita pernah berjanji
untuk tidak goncengan dengan lawan jenis, tapi dia melanggar janji itu. Dulu
dia sering marah-marah kepadaku kalau aku sedang smsan dengan lawan jenis, tapi
dia sendiri yang sering melakukan perbuatan itu sampai dia pacaran. Owh...
sakit hati yang begitu dalam. Aku sudah tidak kuat menahan dan akhirnya aku
pulang ke rumah.
Jam
3 pagi tanggal 3 Juni 2010, aku bangun dan kulakukan sholat tahajud untuk yang
ke 3 kali sejak 29 Mei 2010. Aku melakukan sholat tahajud sebanyak 4 raka’at.
Setelah sholat tahajud pikiranku begitu kalut, ingin rasanya meninggalkan dunia
yang penuh dengan penderitaan. Aku duduk bersilau dan aku mengirim Al-Fatihah
kepada sahabat yang sudah membuat sakit hati itu. Terus aku mengucapkan doa
Al-Fatihah, mendadak badanku naik, naik dan terus naik. Aku bisa terbang mengelilingi
perumahanku. Indahnya malam itu, aku bisa terbang melihat langit yang begitu
gelap dengan bintang yang menemani. Badanku berada di bawah tapi arwahku berada
di atas rumah. Itulah mukjizat yang aku alami. Aku merasakan apa yang dirasakan
Kyai-kyai sepuh yang berasal dari Indonesia yang bisa dengan cepat melewati
waktu dan sekejap berada di Arab.
Saat
itu pikiranku sudah tidak waras lagi, aku pun langsung pergi ke rumah sahabatku
begitu marahnya saat itu, aku pun berdiri di atas rumahnya. Melihat rumahnya
yang begitu megah dengan sebuah toko yang terletak di depan rumah. Aku pun
masuk ke dalam rumahnya dan kulihat dia sedang tidur nyenyak di dalam kamarnya.
Dia sedang memeluk guling kesayangannya. Aku melihat wajah sahabatku dengan
jarak 3 meter dan aku kembali lagi ke luar rumahnya. Saat itu ujian datang
kepadaku, ujian kesabaran dan ujian keikhlasan. Dalam lubuk hati yang terdalam
aku akan mendoakan yang terbaik untuk sahabatku ini.
“Ya
Allah ya Tuhanku... ampunilah dosa dan kesalahan sahabatku yang telah melukai
hatiku. Berikan kelancaran kuliah kepadanya. Lancarkanlah rezekinya dan berikan
jodoh yang tebaik kepadanya Ya Rabbi. Berikanlah kesehatan untuk kedua orang
tuanya dan keluarganya berikanlah kelancaran rezeki dan lapangkanlah hatinya
untuk menghadapi masalah hidup”. Akupun menangis... kuteteskan air mata ini,
semoga air mata ini bisa menghapus semua rasa galau ini.
Lalu
aku pergi ke guru ngajinya yang berjarak 400 meter dari rumahnya. Aku berdiri
di depan rumahnya, mengingat peristiwa dulu yang tidak begitu rumit untuk
dijelaskan. Aku berdoa kepada Allah
“Ya
Allah... berikanlah kesehatan untuk keluarganya, lancarkan rezikinya dan
berikanlah kesembuhan pada keluarga guru ngaji Mawar. Dan kesembuhan itu,
semoga beliau bisa naik haji ya Rabbi”
Aku
kembali lagi ke rumah sahabatku, aku terdiam begitu lama disana. Terus
membacakan Al-Fatihah kepada keluarganya. Ya Allah terimakasih sudah menjagaku,
aku tidak mempunyai maksud jahat kepadanya. Walaupun dia sudah menyakitiku, aku
akan selalu memaafkannya. Aku setia menunggunya untuk menjalin persahabatan
yang lebih baik lagi, persahabatan yang dikarunia rahmat dan hidayah kepada
kita.
Aku
kembali lagi ke rumah dalam keadaan duduk bersila lagi. Ku bersujud kepadaNya.
Sebab menjaga ragaku disaat isinya sedang tidak berada didalamnya. Takut kalau
ragaku diiisi dengan isi yang tidak pantas untuk diisi.
Terimakasih
sahabatku... kulantunkan doa demi doa untuk menjagamu. Semoga dengan doa
seorang muallaf yang baru memeluk agama Islam 4 hari ini bisa menjagamu disaat
kamu sedang berada di titik bawah maupun di titik atas. Amin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar