Minggu, 04 Desember 2011

Cerita untuk Sahabatku #part 4


Rabu, 2 Juni 2010
4 hari setelah masuk Islam, hatiku kembali galau. Aku teringat dengan seorang sahabat waktu putih abu-abu dulu. Sahabat yang selalu setia dengan ku, setia menemaniku aku disaat suka maupun duka. Aku hanya bisa melihat dia lewat facebookku, sudah hampir 4 bulan ku tak jumpa dirinya. Aku begitu rindu dengannya. Aku ingin sekali mengetahui kabarnya, kesehatannya yang sering sakit pilek, kabar kedua orang tuanya, kabar gurunya, kabar kuliahnya tapi aku hanya berdiam diri di kamarku. Percuma rasanya sms dia, sms gak bakalan balas atau rasanya tidak seperti dulu saat kita bercanda tertawa.
Aku begitu rindu dengan sahabatku itu sehingga aku hanya dapat melihat facebooknya, tapi setiap kali aku melihat facebook, justru sakit hati menjalar di hatiku. Banyak comment dari para laki-laki yang bercanda tertawa dengannya. Pernah juga ada seorang sahabatku yang satu fakultas denganku yang jatuh cinta dengan sahabatku itu dan sempat mengungkapkan perasaannya ke dia. Tapi dia menolaknya. Aku sering bertemu dengan teman satu fakultas denganku, aku begitu malu dengannya. Dia selalu bertanya dengan sahabat karibku itu. Tapi aku menjawabnya dengan kata tidak tahu, padahal sebenarnya aku tahu benar dengan jati dirinya.
Saat aku memeluk agama Islam ini, hanya lewat sholatlah hatiku begitu tentram, damai dan sejuk. Sehingga sakit hati itu kembali reda, aku begitu benci dengannya. Dia tidak bisa menjaga hatinya terhadap cowok, jadi dia sering gonta-ganti pacar. Sering facebookan dengan cowok, smsan sampai lupa kalau sudah beda jenis. Tapi aku selalu sabar menghadapinya. Jika dia bisa menjaga hatinya, dia tidak bakalan seperti ini. Cowok juga mempunyai hati seperti cewek
Pagi hari tanggal 2 Juni aku pergi ke rumah seorang temanku. Aku hanya ingin mengusir rasa galau di hatiku ini. Saat melakukan sholat maghrib jamaah, kuteteskan air mata ini. Air mata bertetesan di lantai mesjid. Setelah sholat, temanku berkata kepadaku “weh.. keren, sholat sampai nangis”. Dalam hatiku, aku menangis karena masalah ini.
Sehabis sholat kita kembali ke rumah, temanku membuka facebook dan aku membaringkan badanku yang begitu berat menanggung beban ini. Beberapa menit kemudian temanku berkata dengan keras “Go... Mawar dah jadian”. Aku kaget setengah mati, aku segera melihat facebook temanku dan kulihat In realitionship. Aku begitu tersentak kaget, aku tidak percaya dengan kalimat itu, aku segera membuka facebook sahabatku itu dan kubaca beberapa teman yang comment memang benar sahabatku sudah jadian. Dan dia jadian dengan teman satu fakultasnya.
Melihat status itu, aku pun merebahkan badanku, kutatap langit-langit rumah. Aku terus mengucapkan kata Alhamdulillah dan Subhanallah dalam hatiku untuk mengurangi rasa sakit yang tiada tara ini.
Dulu kita pernah berjanji untuk tidak pacaran sampai kita sudah lulus kuliah dan mendapat pekerjaan, tapi dia melanggar janji itu. Dulu kita pernah berjanji untuk tidak goncengan dengan lawan jenis, tapi dia melanggar janji itu. Dulu dia sering marah-marah kepadaku kalau aku sedang smsan dengan lawan jenis, tapi dia sendiri yang sering melakukan perbuatan itu sampai dia pacaran. Owh... sakit hati yang begitu dalam. Aku sudah tidak kuat menahan dan akhirnya aku pulang ke rumah.
Jam 3 pagi tanggal 3 Juni 2010, aku bangun dan kulakukan sholat tahajud untuk yang ke 3 kali sejak 29 Mei 2010. Aku melakukan sholat tahajud sebanyak 4 raka’at. Setelah sholat tahajud pikiranku begitu kalut, ingin rasanya meninggalkan dunia yang penuh dengan penderitaan. Aku duduk bersilau dan aku mengirim Al-Fatihah kepada sahabat yang sudah membuat sakit hati itu. Terus aku mengucapkan doa Al-Fatihah, mendadak badanku naik, naik dan terus naik. Aku bisa terbang mengelilingi perumahanku. Indahnya malam itu, aku bisa terbang melihat langit yang begitu gelap dengan bintang yang menemani. Badanku berada di bawah tapi arwahku berada di atas rumah. Itulah mukjizat yang aku alami. Aku merasakan apa yang dirasakan Kyai-kyai sepuh yang berasal dari Indonesia yang bisa dengan cepat melewati waktu dan sekejap berada di Arab.
Saat itu pikiranku sudah tidak waras lagi, aku pun langsung pergi ke rumah sahabatku begitu marahnya saat itu, aku pun berdiri di atas rumahnya. Melihat rumahnya yang begitu megah dengan sebuah toko yang terletak di depan rumah. Aku pun masuk ke dalam rumahnya dan kulihat dia sedang tidur nyenyak di dalam kamarnya. Dia sedang memeluk guling kesayangannya. Aku melihat wajah sahabatku dengan jarak 3 meter dan aku kembali lagi ke luar rumahnya. Saat itu ujian datang kepadaku, ujian kesabaran dan ujian keikhlasan. Dalam lubuk hati yang terdalam aku akan mendoakan yang terbaik untuk sahabatku ini.
“Ya Allah ya Tuhanku... ampunilah dosa dan kesalahan sahabatku yang telah melukai hatiku. Berikan kelancaran kuliah kepadanya. Lancarkanlah rezekinya dan berikan jodoh yang tebaik kepadanya Ya Rabbi. Berikanlah kesehatan untuk kedua orang tuanya dan keluarganya berikanlah kelancaran rezeki dan lapangkanlah hatinya untuk menghadapi masalah hidup”. Akupun menangis... kuteteskan air mata ini, semoga air mata ini bisa menghapus semua rasa galau ini.
Lalu aku pergi ke guru ngajinya yang berjarak 400 meter dari rumahnya. Aku berdiri di depan rumahnya, mengingat peristiwa dulu yang tidak begitu rumit untuk dijelaskan. Aku berdoa kepada Allah
“Ya Allah... berikanlah kesehatan untuk keluarganya, lancarkan rezikinya dan berikanlah kesembuhan pada keluarga guru ngaji Mawar. Dan kesembuhan itu, semoga beliau bisa naik haji ya Rabbi”
Aku kembali lagi ke rumah sahabatku, aku terdiam begitu lama disana. Terus membacakan Al-Fatihah kepada keluarganya. Ya Allah terimakasih sudah menjagaku, aku tidak mempunyai maksud jahat kepadanya. Walaupun dia sudah menyakitiku, aku akan selalu memaafkannya. Aku setia menunggunya untuk menjalin persahabatan yang lebih baik lagi, persahabatan yang dikarunia rahmat dan hidayah kepada kita.
Aku kembali lagi ke rumah dalam keadaan duduk bersila lagi. Ku bersujud kepadaNya. Sebab menjaga ragaku disaat isinya sedang tidak berada didalamnya. Takut kalau ragaku diiisi dengan isi yang tidak pantas untuk diisi.
Terimakasih sahabatku... kulantunkan doa demi doa untuk menjagamu. Semoga dengan doa seorang muallaf yang baru memeluk agama Islam 4 hari ini bisa menjagamu disaat kamu sedang berada di titik bawah maupun di titik atas. Amin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar